Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak
teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperanan untuk memberikan texture
lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan
menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak.
Bahan utama dari es krim adalah lemak (susu), gula,
padatan non-lemak dari susu (termasuk laktosa) dan air. Sebagai tambahan, pada
produk komersil diberi emulsifier, stabiliser, pewarna, dan perasa. Sebagai
emulsifier biasanya digunakan lesitin, gliserol monostearat atau yang lainnya.
Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara yang
menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan yang baik.
Untuk stabilisernya bisa digunakan polisakarida dan ini berfungsi sebagai
penambah viskositas. Sedangkan pewarna dan perasa bisanya bervariasi tergantung
pada selera pasar. Jika ingin diberi rasa strawberry tentunya diberi perasa
strawberry dan pewarna merah. Ingat, pewarna yang diberikan tentunya harus
pewarna makanan bukan pewarna tekstil lho.
Bahan-bahan tersebut dicampur, dipasteurisasikan,
dihomogenasikan, dan didinginkan dengan cepat. Setelah emulsi minyak dalam air
tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, kemudian dilewatkan dalam kamar yang
suhunya cukup rendah untuk membekukan sebagian campuran. Pada saat yang sama
udara dimasukkan dengan cara dikocok. Tujuan dari pembekuan dan aerasi ini
adalah pembentukan buih yang stabil melalui destabilisasi parsial dari emulsi.
Pengocokan tanpa pendinginan tidak akan memberikan buih yang stabil. Jika buih
terlalu sedikit produknya akan tampak basah, keras dan sangat dingin. Sedang
jika buihnya terlalu banyak maka produknya akan tampak kering. Sel-sel udara
pada es krim harus berukuran sekitar 100 mikron. Jika sel udaranya terlalu
besar, es krimnya akan meleleh dengan cepat. Sedang jika sel udaranya terlalu
kecil maka buihnya akan terlalu stabil dan akan meninggalkan suatu ‘head’
ketika meleleh.
Es krim mempunyai struktur koloid yang kompleks karena
merupakan buih dan juga emulsi. Buih padat terjadi karena adanya lemak
teremulsi dan juga karena adanya kerangka dari kristal-kristal es yang kecil
dan terdispersi didalam larutan makromolekular berair yang telah diberi gula.
Peranan emulsifier (misalnya: gliserol monostearat komersial) adalah untuk
membantu stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam freezer.
Perubahan-perubahan polimorfis lemak pada es krim selama penyimpanan
menyebabkan perubahan bentuk pada globula awalnya, yang berkombinasi dengan
film protein yang agak lepas, menyebabkan terjadinya penggumpalan di dalam
freezer. Stabilisasi gelembung-gelembung udara pada es krim juga terjadi karena
adanya kristal-kristal es dan fasa cair yang sangat kental. Stabiliser
polisakarida (misalnya: carrageenan) menaikkan kekentalan fasa cair, seperti
juga gula pada padatan non-lemak dari susu. Stabiliser-stabiliser ini juga
dikatakan dapat memperlambatan pertumbuhan kristal-kristal es selama
penyimpanan. Hal ini karena jika kristal-kristal esnya terlalu besar maka akan
terasa keras di mulut.
Sumber:
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/dibalik-lezatnya-es-krim/
0 komentar:
Posting Komentar